Selasa, 24 Juli 2007

KEMAMPUAN YANG HARUS DIMILIKI PUSTAKAWAN UNTUK MEMBANTU MAHASISWA DALAM MENCARI INFORMASI


Interaksi yang banyak terjadi di perpustakaan adalah pemakai dan pustakawan. Interaksi ini sering atau lama terjadi terutama bagi pemakai yang sedang kesulitan mencari informasi. Ketika pustakawan berhasil menunjukkan sumber informasi (biasanya sangat terbatas) yang dibutuhkan pemakainya maka berakhirlah interaksi tersebut, padahal sebetulnya peran pustakawan tidak hanya sampai disitu. Seorang pustakawan diharapkan bisa menunjukkan informasi-informasi yang dibutuhkan tidak hanya sumbernya. Pustakawan pun diharapkan aktif mencari infrmasi ke sumber-sumber informasi yang lainnya.
Untuk memenuhi harapan tersebut, maka seorang pustakawan harus memiliki beberapa ketrampilan, diantaranya adalah literasi informasi. Literasi secara sederhana diartika sebagai kemampuan membaca dan menulis atau melek aksara. Pada konteks sekarang literasi bisa berarti melek teknologi, melek politik, berpikir kritis, dan peka terhadap lingkungan sekitar. Kirsch dan Jungeblut dalam buku Literacy: Profile of America's Young Adult seperti yang dikutip oleh Ahmad Bukhori (2005) menciptakan generasi literat : mendefinisikan literasi kontemporer sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan informasi tertulis atau cetak untuk mengembangkan pengetahuan sehingga mendatangkan manfaat bagi masyarakat. Definisi diatas sejalan dengan peran pustakawan sebagai fasilitator utama dalam berbagai pengetahuan, seperti yang dikutip Hartono (2007) dalam Perpustakaan dalam perspektif knowledge enabler : perspektif pustakawan yaitu menciptakan budaya dan memelihara infrastruktur yang diperlukan untuk mengoperasikan manajemen pengetahuan.
Jadi seorang pustakawan diharapkan selalu aktif untuk membantu mahasiswa dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya dan dari sumber informasi yang sebanyak-banyaknya pula. Agar informasi dan sumber informasi yang ada di perpustakaan dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Selama ini banyak koleksi-koleksi di perpustakaan banyak yang tidak tersentuh karena ketidaktahuan pustakawan untuk menggunakan sumber informasi tersebut, atau keengganan pustakawan untuk mencari tahu informasi apa yang terkandung dalam sumber informasi tersebut. Seandainya pustakawan memiliki ketrampilan literasi informasi yang baik dan aktif untuk membantu pemakai dalam mencari informasi, maka peran pustakawan sebagai fasilitator utama dalam berbagai pengetahuan dapat terwujud.